MRP (Material Requirement Planning)
Definisi MRP
Perencanaan
kebutuhan material (MRP) dapat didefinisikan sebagai suatu teknik atau set
prosedur yang sistematis untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses
perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada
item–item tingkat (level) yang lebih tinggi (dependent demand). Ada 4 kemampuan
yang menjadi ciri utama dari sistem MRP yaitu:
1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat
yang tepat.
2. Membentuk kebutuhan minimal untuk
setiap item.
3. Menentukan pelaksanaan rencana
pemesanan.
4. Menentukan penjadwalan ulang atau
pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan.
Tujuan MRP
Suatu sistem MRP pada dasarnya bertujuan untuk merancang
suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk mendukung aksi yang tepat
baik berupa pembatalan pesanan, pesan ulang, atau penjadwalan ulang. Aksi ini
sekaligus merupakan suatu pegangan untuk melakukan pembelian dan/ atau
produksi.
Ciri Utama MRP
a. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat, kapan
suatu pekerjaan akan selesai (material harus tersedia) untuk memenuhi
permintaan produk yang dijadwalkan berdasarkan MPS yang direncanakan.
b. Menentukan kebutuhan minimal setiap item, dengan
menentukan secara tepat sistem penjadwalan.
c. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan, dengan
memberikan indikasi kapan pemesanan atau pembatalan suatu pesanan harus
dilakukan.
d. Menentukan
penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah
direncanakan.Apabila kapasitas yang ada tidak mampu memenuhi pesanan yang
dijadwalkan pada waktu yang dikehendaki, maka MRP dapat memberikan indikasi
untuk melaksanakan rencana penjadwalan ulang (jika mungkin) dengan menentukan
prioritas pesanan yang realistis. Seandainya penjadwalan ulang ini masih tidak
memungkinkan untuk memenuhi pesanan, maka pembatalan terhadap suatu pesanan
harus dilakukan
Input MRP
Input
yang dibutuhkan dalam konsep MRP, yaitu sebagai berikut :
1.
Jadwal
Induk Produksi (Master Production Schedule), merupakan ringkasan skedul
produksi produk jadi untuk periode mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan
pelanggan atau peramalan permintaan. JIP berisi perencanaan secara mendetail
mengenai jumlah produksi yang dibutuhkan untuk setiap produk akhir beserta
periode waktunya untuk suatu jangka perencanaan dengan memperhatikan kapasitas
yang tersedia. Sistem MRP mengasumsikan bahwa pesanan yang dicatat dalam JIP
adalah pasti, kendatipun hanya merupakan peramalan.
2.
Status
Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status Record), merupakan
catatan keadaan persediaan yang menggambarkan status semua item yang ada dalam
persediaan yang berkaitan dengan:
a. Jumlah persediaan yang dimiliki pada
setiap periode (on hand inventory).
b. Jumlah barang yang sedang dipesan
dan kapan pesanan tersebut akan datang (on order inventory).
c. Lead time dari setiap bahan.
3.
Struktur
Produk (Bill Of Material), merupakan kaitan antara produk dengan komponen
penyusunnya yang memberikan informasi mengenai daftar komponen, campuran bahan
dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk. BOM juga memberikan
deskripsi, penjelasan dan kuantitas dari setiap bahan baku yang diperlukan
untuk membuat satu unit produk.
Proses MRP
Langkah–langkah
dasar dalam penyusunan MRP, yaitu antara lain:
1.
Netting,
yaitu proses perhitungan jumlah kebutuhan bersih untuk setiap periode selama
horison perencanaan yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor
dengan jadwal penerimaan persediaan dan persediaan awal yang tersedia.
2.
Lotting,
yaitu penentuan besarnya ukuran jumlah pesanan (lot size) yang optimal untuk
sebuah item berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan.
3.
Offsetting,
yaitu proses yang bertujuan untuk menentukan saat yang tepat melaksanakan
rencana pemesanan dalam pemenuhan kebutuhan bersih. Penentuan rencana saat
pemesanan ini diperoleh dengan cara mengurangkan kebutuhan bersih yang harus
tersedia dengan waktu ancang-ancang (lead time).
4.
Exploding,
merupakan proses perhitungan dari ketiga langkah sebelumnya yaitu netting,
lotting dan offsetting yang dilakukan untuk komponen atau item yang berada pada
level dibawahnya berdasarkan atas rencana pemesanan.
Output MRP
Output
MRP sekaligus juga mencerminkan kemampuan dan ciri dari MRP, yaitu :
1.
Planned
Order Schedule (Jadwal Pesanan Terencana) adalah penentuan jumlah kebutuhan
material serta waktu pemesanannya untuk masa yang akan datang.
2.
Order
Release Report (Laporan Pengeluaran Pesanan) berguna bagi pembeli yang akan
digunakan untuk bernegoisasi dengan pemasok dan berguna juga bagi manajer
manufaktur yang akan digunakan untuk mengontrol proses produksi.
3.
Changes
to Planning Orders (Perubahan terhadap pesanan yang telah direncanakan) yang
merefleksikan pembatalan pesanan, pengurangan pesanan dan pengubahan jumlah
pesanan.
4.
Performance
Report (Laporan Penampilan), suatu tampilan yang menunjukkan sejauh mana sistem
bekerja, kaitannya dengan kekosongan stok dan ukuran yang lain.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar